Rabu, 03 Desember 2008

lagu kepompong (sindentosca)


KEPOMPONG

dulu kita sahabat
teman begitu hangat
mengalahkan sinar mentari

dulu kita sahabat
berteman bagai ulat
berharap jadi kupu-kupu

* kini kita melangkah berjauh-jauhan
kau jauhi diriku karna sesuatu
mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
namun itu karna ku sayang

reff:
persahabatan bagai kepompong
mengubah ulat menjadi kupu-kupu
persahabatan bagai kepompong
hal yang tak mudah berubah jadi indah

persahabatan bagai kepompong
maklumi teman hadapi perbedaan
persahabatan bagai kepompong
na na na na na na na na na

semua yang berlalu
biarkanlah berlalu
seperti hangatnya mentari

siang berganti malam
sembunyikan sinarnya
hingga ia bersinar lagi

** dulu kita melangkah berjauh-jauhan
kau jauhi diriku karna sesuatu
mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
namun itu karna ku sayang

repeat reff



filosofi kupu-kupu

Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Dia duduk dan mengamati selama beberapa jam kupu-kupu dalam kepompong itu ketika dia berjuang memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian sang kupu-kupu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.
Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh yang gembung dan kecil, serta sayap-sayap yang mengerut. Orang tersebut terus mengamatinya, karena dia berharap bahwa pada suatu saat, sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya. Sayang, semuanya tak pernah terjadi.
Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengerut. Dia tidak pernah bisa terbang. Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil tersebut adalah cara Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya. Sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.
Kadang, perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin malah melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.
Saya memohon kekuatan, dan Tuhan memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.
Saya memohon kebijakan, dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan.
Saya memohon kemakmuran, dan Tuhan memberi saya otak dan tenaga untuk bekerja.
Saya memohon keteguhan hati, dan Tuhan memberi saya bahaya untuk diatasi.
Saya memohon cinta, dan Tuhan memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong.
Saya memohon kemurahan/kebaikan hati, dan Tuhan memberi saya kesempatan-kesempatan.
Saya tidak memperoleh yang saya inginkan, saya mendapatkan segala yang saya butuhkan.

—————
(diambil dari malajah ‘Paras’ No.20/Tahun II Mei 2005)

memang untuk mencapai segala sesuatu yang diharapkan harus dengan bekerja keras , sehingga saat kita berhasil , kita akan merasa puas .......

klo mau down load lagunya klik disini


Senin, 01 Desember 2008

membangkitkan keCINTAan

Kita akan melihat hal ini lebih jelas kalau kita membahas sebab-sebab yang bisa membangkitkan kecintaan kepada Allah.

Sebab pertama adalah kecintaan seseorang atas dirinya dan kesempurnaan sifatnya sendiri. Hal ini membawanya langsung kepada kecintaan kepada Allah, karena kemaujudan asasi dan sifat-sifat manusia tidak lain adalah anugerah Allah. Kalau bukan karena kebaikanNya, manusia tidak akan pernah tampil dari balik tirai ketidak-maujudan ke dunia kasat-mata ini. Pemeliharaan dan pencapaian kesempurnaan manusia juga sama sekali tergantung para kemurahan Allah. Sungguh aneh jika seseorang mencari perlindungan dari panas matahari di bawah bayangan sebuah pohon dan tidak bersyukur kepada pohon yang tanpanya tidak akan ada bayangan sama sekali. Sama seperti itu, kalau bukan karena Allah, manusia tidak akan maujud (ada) dan sama sekali tidak pula mempunyai sifat-sifat. Oleh sebab itu ia akan mencintai Allah kalau saja bukan karena kemasabodohan terhadapNya. Orang-orang bodoh tidak bisa mencintaiNya, karna kecintaan kepadaNya memancar langsung dari pengetahuan tentangNya. Dan sejak kapankah seorang bodoh mempunyai pengetahuan?

Sebab kedua dari kecintaan ini adalah kecintaan manusia kepada sesuatu yang berjasa kepadanya, dan sebenarnyalah satu-satunya yang berjasa kepadanya hanyalah Allah; karena, kebaikan apa pun yang diterimanya dari sesama manusia disebabkan oleh dorongan langsung dari Allah. Motif apa pun yang menggerakkan seseorang memberikan kebaikan kepada orang lain, apakah itu keinginan untuk memperoleh pahala atau nama baik, Allah-lah yang mempekerjakan motif itu.

Sebab ketiga adalah kecintaan yang terbangkitkan oleh perenungan tentang sifat-sifat Allah, kekuasaan dan kebijakanNya, yang jika dibandingkan dengan kesemuanya itu kekuasaan dan kebijakan manusia tidak lebih daripada cerminan-cerminan yang paling remeh. Kecintaan ini mirip dengan cinta yang kita rasakan terhadap orang-orang besar di masa lampau, seperti Imam Malik dan Imam Syafi'i, meskipun kita tidak pernah mengharap untuk menerima keuntungan pribadi dari mereka. Dan oleh karenanya, cinta ini merupakan jenis cinta yang lebih tak berpamrih. Allah berfirman kepada Nabi Daud, "AbdiKu yang paling cinta kepadaKu adalah yang tidak mencariku karena takut untuk dihukum atau berharap mendapatkan pahala, tetapi hanya demi membayar hutangnya kepada KetuhananKu." Di dalam Injil tertulis: "Siapakah yang lebih kafir daripada orang yang menyembahKu karena takut neraka atau mengharapkan surga? Jika tidak Kuciptakan semuanya itu, tidak akan pantaskah Aku untuk disembah?"

Sebab KEEMPAT dari kecintaan ini adalah "persamaan" antara manusia dan Allah. Hal inilah yang dimaksudkan dalam sabda Nabi saw.: "Sesungguhnya Allah menciptakan manusia dalam kemiripan dengan diriNya sendiri." Lebih jauh lagi Allah telah berfirman: "Hambaku mendekat kepadaKu sehingga Aku menjadikannya sahabatKu. Aku pun menjadi telinganya, matanya dan lidahnya." Juga Allah berfirman kepada Musa as.: "Aku pernah sakit tapi engkau tidak menjengukku!" Musa menjawab: "Ya Allah, Engkau adalah Rabb langit dan bumi; bagaimana Engkau bisa sakit?" Allah berfirman: "Salah seorang hambaKu sakit; dan dengan menjenguknya berarti engkau telah mengunjungiKu."

makna lirik lagu seroja ?

lagu yang pernah dinyanyikan oleh Iis Dahlia , kini jadi soundtrack film Laskar pelangi
Waktu nonton filmnya pengen nangis , cuma malu ada adik aq ........ he2x........


S. Effendi

Seroja

Mari menyusun seroja
Bunga seroja ah... ah...
Hiasan sanggul remaja
Puteri remaja ah... ah...

Rupa yang elok
Di manja jangan dimanja ah... ah...
Puja lah ia sekadar
Oh sekadar saja

( korus )
Mengapa kau bermenung
Oh adik berhati binggung
Mengapa kau bermenung
Oh adik berhati binggung
Lupakan saja asmara
Pada asmara...
Lupakan saja asmara
Pada asmara...

Mari menyusun seroja
Bunga seroja ah... ah...
Hiasan sanggul remaja
Puteri remaja ah... ah...

Rupa yang elok
Di manja jangan dimanja ah... ah...
Puja lah ia sekadar
Oh sekadar saja


ada kata yang sering kita lakukan dengan tidak sadar , dan diingatkan oleh lagu ini ....
"Rupa yang elok jangan dimanja , dan pujalah ia sekedar saja" ..

kadang kita terlalu memuja keindahan yang semu , tapi kita lupa akan keindahan yang Hakiki ,
atau kita terlalu sibuk untuk mencari keindahan dunia ....?????

aduuuuuuuuhhhhhhh....
ngemeng apa aq ini.......

ada syair arab yang berbunyi

"kaifa halii.... ya Ilaahii.. => bagaimana ini duhai Tuhanku
laisa lii Hoirul amal... => tak ada pada diriku amal yang baik

suu'ul akmalii katsiirun... => amal burukku banyak sekali
zaadat Thoati koliluun....." => peningkatan ketaanku sedikit



kata imam Syafi'i
"ilmu itu cahaya , dan cahaya dari Allah tidak akan diberikan pada orang yang berbuat maksiat"



semoga kita selalu dilindungi oleh Allah dari perbuatan yang buruk......

Jumat, 28 November 2008

MENUNDUKKAN HAWA NAFSU = JIHAD MELAWAN HAWA NAFSU

A’udzubillaahi minasy syaithaanir rajiim. Bismillahirrahmanir rahiim..
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.
Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudara dan Adik-adikku yang insya Allah dirahmati dan dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Ketahuilah bahwa, setiap orang Islam, setiap orang Muslim, Muslimat, Mukminin, Mukminat, setiap orang yang beriman, itu bersaudara. Maka dari itu alangkah baiknya sekiranya sesama Umat Mahammad s.a.w. saling nasihat menasihati supaya Menta’ati ajaran Allah dan Rasul-Nya, Menta’ati segala Ketentuan-ketentuan -Nya dan saling menasihati supaya menta’ati kebenaran, dan nasihat menasihati supaya berbuat kesabaran.

(36)-KUFUR NI’MAT, ADZABNYA SANGAT PEDIH.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".Al Qur’an, Surat Ibrahim, surat ke 14 ayat No. 7

Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". Qs.27: 40.

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Qs.16:18

Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). Qs.14: 34

Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya. Qs.’Adiyaat (100): 6,7

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?" Qs.Al Fushshilat (41): 33

(37)-LEMAH, TIDAK BERSEMANGAT, PEMALAS = MUNAFIK

Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.Qs.4:28

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Qs.An Nisaa’, surat ke 4, ayat :142 Sholatnya malas.

(38)-MEMAAFKAN KESALAHAN ORANG LAIN, PERBUATAN YANG SANGAT MULIA
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh. Qs. 7: 199

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. Qs.2: 263

(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Qs.Al Maa-idah (5): 12

Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.Qs.4:149

Maka sesuatu apa pun yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakal. dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf. Qs.Asy Syura, surat ke 42, ayat: 36,37

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Al Qur’an, surat Ali Imron, surat ke3 ayat No. 133, 134

Berdasarkan Hadits Rasulullah s.a.w., “ Jadilah Orang Pema’af”.
Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah s.a.w. sabdanya: “Sedekah tidak akan mengurangi harta seseorang. Seseorang yang pemaaf, Allah menambahkan kemuliaan baginya. Dan seorang yang tawadhu’ (merendahkan diri) kepada Allah, maka Allah menaikkan derajatnya”. HSM.2218

Marah adalah manusiawi, itu pendapat yang tidak benar. Marah boleh asal yang terkendali. Marah tak terkendali, adalah perbuatan yang sangat-sangat tidak terpuji, dan tidak bermoral. Menahan amarahnya, memaafkan orang (pemaaf) dan meminta maaf demi Allah, adalah perbuatan yang sangat terpuji, maka Allah SWT akan menambahkan kemuliaannya. Memaafkan orang, maka Allah juga memaafkan anda, anda tidak mau memaafkan orang maka Allah juga tidak akan memaafkan anda, tidak mengampuni dosa-dosamu. Allah SWT menaikkan derajat manusia bagi orang yang merendahkan diri kepada Allah SWT. (tawadhu’).

(39)-MAKAN, MENGAMBIL HARTA ORANG, DENGAN CARA YG BATIL, KORUPSI
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Qs.An Nisaa’ (surat ke 4 ) ayat : 29

Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih. Al Qur’an, surat An Nisaa’, Surat ke 4, ayat : 161

Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. Qs.2:188

(39A)-MAKAN HARTA ANAK YATIM = MAKAN BARA API NERAKA
Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar. Qs.An Nisaa’, Surat ke 4, ayat: 2

Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barang siapa miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).Qs.An Nisaa’ (4):6

Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara lalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Qs.An Nisaa’ (surat ke 4), ayat: 10

(40)-MAKSIAT- BERSUKARIA DALAM KEMAKSIATAN
Yang demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar dan karena kamu selalu bersuka ria (dalam kemaksiatan) . (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahanam, dan kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong". Qs. Al Mu’min (40): 75, 76

(41)-MALAS, KILLING TIME, ME-MUBADZIRKAN UMUR
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. Qs.Al Ashr (103): 1,2,3

Penyesalan setelah ajal menjemputnya. Qs.63:10,11
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata:"Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Qs.63:10,11

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Qs.An Nisaa’ (4): 142

Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil". Qs.Al Qoshosh (28):55

Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sholat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan. Qs.9: 54

Orang-orang yang tidak mempergunakan waktunya untuk mencari amal saleh, waktunya dipakai untuk keperluan yang mubadzir, nanti kalau mati sangat menyesal, karena sudah diperlihatkan surga itu seperti itu lho, neraka itu seperti itu lho (baca Qs.40:45,46) tempat kamu nanti disana, maka mereka minta dikembalikan hidup ke dunia untuk mencari amal saleh.

(41A)-MALAS- Penyesalan bagi mereka yang menyia-nyiakan (mubadzirkan) waktu:
“Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan . Qs. Al Mukminuun, surat ke 23, ayat: 99, 100

(41B)-MALAS- Teori Management Umur:
“Tidak menyia-nyiakan waktu untuk perkara-perkara yang tiada gunanya.

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shlatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,”. Qs.Al Mukminuun, surat ke 23 ayat :1,2,3

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mena’ati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. Al Ashr (103):1,2,3

[74.42] "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"
[74.43] Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, [74.44] dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, [74.45] dan adalah kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya,

Semoga bermanfaat bagi yang membaca dan yang mengamalkannya.
Semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk dan hidayah-Nya,
kepada saya sekeluarga,dan para pembaca semua, amin.


di sadur dari syiar- Islam

lagu potret (melly) terbaru