Jumat, 28 November 2008

MENUNDUKKAN HAWA NAFSU = JIHAD MELAWAN HAWA NAFSU

A’udzubillaahi minasy syaithaanir rajiim. Bismillahirrahmanir rahiim..
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.
Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudara dan Adik-adikku yang insya Allah dirahmati dan dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Ketahuilah bahwa, setiap orang Islam, setiap orang Muslim, Muslimat, Mukminin, Mukminat, setiap orang yang beriman, itu bersaudara. Maka dari itu alangkah baiknya sekiranya sesama Umat Mahammad s.a.w. saling nasihat menasihati supaya Menta’ati ajaran Allah dan Rasul-Nya, Menta’ati segala Ketentuan-ketentuan -Nya dan saling menasihati supaya menta’ati kebenaran, dan nasihat menasihati supaya berbuat kesabaran.

(36)-KUFUR NI’MAT, ADZABNYA SANGAT PEDIH.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".Al Qur’an, Surat Ibrahim, surat ke 14 ayat No. 7

Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". Qs.27: 40.

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Qs.16:18

Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). Qs.14: 34

Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya. Qs.’Adiyaat (100): 6,7

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?" Qs.Al Fushshilat (41): 33

(37)-LEMAH, TIDAK BERSEMANGAT, PEMALAS = MUNAFIK

Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.Qs.4:28

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Qs.An Nisaa’, surat ke 4, ayat :142 Sholatnya malas.

(38)-MEMAAFKAN KESALAHAN ORANG LAIN, PERBUATAN YANG SANGAT MULIA
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh. Qs. 7: 199

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. Qs.2: 263

(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Qs.Al Maa-idah (5): 12

Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.Qs.4:149

Maka sesuatu apa pun yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakal. dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf. Qs.Asy Syura, surat ke 42, ayat: 36,37

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Al Qur’an, surat Ali Imron, surat ke3 ayat No. 133, 134

Berdasarkan Hadits Rasulullah s.a.w., “ Jadilah Orang Pema’af”.
Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah s.a.w. sabdanya: “Sedekah tidak akan mengurangi harta seseorang. Seseorang yang pemaaf, Allah menambahkan kemuliaan baginya. Dan seorang yang tawadhu’ (merendahkan diri) kepada Allah, maka Allah menaikkan derajatnya”. HSM.2218

Marah adalah manusiawi, itu pendapat yang tidak benar. Marah boleh asal yang terkendali. Marah tak terkendali, adalah perbuatan yang sangat-sangat tidak terpuji, dan tidak bermoral. Menahan amarahnya, memaafkan orang (pemaaf) dan meminta maaf demi Allah, adalah perbuatan yang sangat terpuji, maka Allah SWT akan menambahkan kemuliaannya. Memaafkan orang, maka Allah juga memaafkan anda, anda tidak mau memaafkan orang maka Allah juga tidak akan memaafkan anda, tidak mengampuni dosa-dosamu. Allah SWT menaikkan derajat manusia bagi orang yang merendahkan diri kepada Allah SWT. (tawadhu’).

(39)-MAKAN, MENGAMBIL HARTA ORANG, DENGAN CARA YG BATIL, KORUPSI
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Qs.An Nisaa’ (surat ke 4 ) ayat : 29

Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih. Al Qur’an, surat An Nisaa’, Surat ke 4, ayat : 161

Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. Qs.2:188

(39A)-MAKAN HARTA ANAK YATIM = MAKAN BARA API NERAKA
Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar. Qs.An Nisaa’, Surat ke 4, ayat: 2

Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barang siapa miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).Qs.An Nisaa’ (4):6

Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara lalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Qs.An Nisaa’ (surat ke 4), ayat: 10

(40)-MAKSIAT- BERSUKARIA DALAM KEMAKSIATAN
Yang demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar dan karena kamu selalu bersuka ria (dalam kemaksiatan) . (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahanam, dan kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong". Qs. Al Mu’min (40): 75, 76

(41)-MALAS, KILLING TIME, ME-MUBADZIRKAN UMUR
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. Qs.Al Ashr (103): 1,2,3

Penyesalan setelah ajal menjemputnya. Qs.63:10,11
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata:"Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Qs.63:10,11

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Qs.An Nisaa’ (4): 142

Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil". Qs.Al Qoshosh (28):55

Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sholat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan. Qs.9: 54

Orang-orang yang tidak mempergunakan waktunya untuk mencari amal saleh, waktunya dipakai untuk keperluan yang mubadzir, nanti kalau mati sangat menyesal, karena sudah diperlihatkan surga itu seperti itu lho, neraka itu seperti itu lho (baca Qs.40:45,46) tempat kamu nanti disana, maka mereka minta dikembalikan hidup ke dunia untuk mencari amal saleh.

(41A)-MALAS- Penyesalan bagi mereka yang menyia-nyiakan (mubadzirkan) waktu:
“Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan . Qs. Al Mukminuun, surat ke 23, ayat: 99, 100

(41B)-MALAS- Teori Management Umur:
“Tidak menyia-nyiakan waktu untuk perkara-perkara yang tiada gunanya.

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shlatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,”. Qs.Al Mukminuun, surat ke 23 ayat :1,2,3

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mena’ati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. Al Ashr (103):1,2,3

[74.42] "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"
[74.43] Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, [74.44] dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, [74.45] dan adalah kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya,

Semoga bermanfaat bagi yang membaca dan yang mengamalkannya.
Semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk dan hidayah-Nya,
kepada saya sekeluarga,dan para pembaca semua, amin.


di sadur dari syiar- Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar