Rabu, 26 November 2008

MENUNDUKKAN HAWA NAFSU (JIHAD MELAWAN HAWA NAFSU)

A’udzubillaahi minasy syaithaanir rajiim.
Bismillahirrahmanir rahiim.

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.
Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudara dan Adik-adikku yang insya Allah dirahmati dan dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Ketahuilah bahwa, setiap orang Islam, setiap orang Muslim, Muslimat, Mukminin, Mukminat, setiap orang yang beriman, itu bersaudara. Maka dari itu alangkah baiknya sekiranya sesama Umat Mahammad s.a.w. saling nasihat menasihati supaya Menta’ati ajaran Allah dan Rasul-Nya, Menta’ati segala Ketentuan-ketentuan -Nya dan saling menasihati supaya menta’ati kebenaran, dan nasihat menasihati supaya berbuat kesabaran.

(26)-HORMAT- HORMATILAH TAMU.
Maka tatkala para utusan itu datang kepada kaum Lut, beserta pengikut-pengikutny a. Ia berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal". Para utusan menjawab: "Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan. Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang benar. Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutilah mereka dari belakang dan janganlah seorang pun di antara kamu menoleh ke belakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepadamu".Dan telah Kami wahyukan kepadanya (Lut) perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh.Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Lut) dengan gembira (karena) kedatangan tamu-tamu itu.Lut berkata: "Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku), dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina". Al Hijr (15): 61 s/d
69

(27)-IRI-DENGKI; IRI-HATI; TEMPATNYA DINERAKA JAHANAM
Maka di antara mereka (orang-orang yang dengki itu), ada orang-orang yang beriman kepadanya, dan di antara mereka ada orang-orang yang menghalangi (manusia) beriman kepadanya. Dan cukuplah (bagi mereka) Jahanam yang menyala-nyala apinya. Qs.4: 55

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, jangan iri-dengki. Qs.49:10

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. Qs.49:10

Dari Abu Hurairah r.a. katanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Hindarilah prasangka, karena prasangka itu berita yang paling bohong. Jangan saling mencari-cari keburukkan orang. Jangan saling mengorek rahasia orang dan saling menyaingi. Jangan saling mendengki. Jangan saling marah dan jangan saling tak acuh. Tetapi jadilah kamu semua bersaudara sebagai hamba-hamba Allah. (Hadis Shahih Imam Muslim (HSM). No. 2191)

Dari Abu Hurairah r.a. katanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Janganlah kamu saling menjauhi (tidak bersapaan). Janganlah saling tak acuh. Jangan saling mencari-cari cela masing-masing. Dan jangan sebagiang kamu menawar barang yang sedang ditawar orang lain. Tetapi jadilah kamu semua bersaudara selaku hamba-hamba Allah”. HSM No..2192

Dari Abi Hurairah r.a. Ia berkata: Telah bersabda Rasulullah s.a.w.: “Hendaklah kamu berjauh diri dari dengki, karena dengki itu memakan kebajikan-kebajikan sebagaimana api memakan kayu”. Dikeluarkan dia oleh Abu Dawud. Hadis Bulughul Marom (HBM) No. 1507

Doa orang mukmin kepada saudaranya. Qs.14:41 dan Qs.59:10 sbb

Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". Qs.14:41

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang".Qs. Al Hasy, surat ke 59, ayat: 10

(27A)-Iri boleh hanya untuk dua perkara:
(1)- Iri kepada orang kaya, yang hartanya didapat dengan cara usaha menurut ajaran Allah dan Rasul-Nya (yang halal cara mendapatkannya) dan hartanya diperuntukkan, dibelanjakan, dinafkahkan, disedekahkan, dizakati sesuai dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya (Al Qur’an dan Hadis). Dibelanjakan ke jalan Allah.

(2)- Iri kepada orang pandai, orang berilmu, yang ilmunya bermanfaat bagi orang banyak, yang sesuai dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya (Al Qur’an dan Hadis) dan dirasakan ilmunya itu bermanfaat bagi orang lain.

Orang-orang yang suka berbuat iri-dengki, itu perbuatan yang amat sangat tidak terpuji, oleh Allah SWT ditempatkan di Neraka Jahanam yang menyala-nyala apinya.

Maka di antara mereka (orang-orang yang dengki itu), ada orang-orang yang beriman kepadanya, dan di antara mereka ada orang-orang yang menghalangi (manusia) beriman kepadanya. Dan cukuplah (bagi mereka) Jahanam yang menyala-nyala apinya. Qs.4:55

“Iri-dengki itu memakan kebajikan-kebajikan sebagaimana api memakan kayu”. Jadi iri-dengki itu akan membakar amal-amal saleh kita, akan menghabiskan amal saleh kita, maka dari itu marilah kita saling menjauhkan yang sejauh-jauhnya dari hati kita sifat iri-dengki.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang muslim, muslimat, mukmin, mukminat itu adalah bersaudara, kita harus saling tolong-menolong didalam berbuat kebajikan, saling mendoakan yang baik kepada sesama umat Islam dan semoga kita dijauhkan dari kedengkian di hati kami.

(27B)-Iri Hati- Karena iri hati, saudara kandungnya dibunuh.
Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Kabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Kabil). Ia berkata (Kabil): "Aku pasti membunuhmu!" Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa". Qs.5: 27

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Qs.An Nisaa’ (4): 32

(28)-JANJI- TIDAK MENEPATI JANJI, INGKAR JANJI
Al Qur’an, Surat An Nahl, Surat ke 16, ayat No. 91 sbb

Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. Qs.Al Nahl (16): 91

Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.Qs.Al Nahl (16): 91

Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya). Qs.Al Ahzab (33):23

Dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh. Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta. Qs.9: 75,76,77

(28A)-JANJI- WAJIB MEMENUHI JANJI, NAZAR DAN SUMPAH
Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya. Qs.Al Israa’, surat ke 17, ayat 34.

Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. Qs.2: 224, 225

Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki (mu) sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah: dan bagimu azab yang besar. Dan janganlah kamu tukar perjanjianmu dengan Allah dengan harga yang sedikit, sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Qs.An Nahl (16): 94,95

Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barang siapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar. Qs.48: 10

Apa saja yang kamu nazarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat lalim tidak ada seorang penolong pun baginya. Qs.2:270

Dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah). Qs.22:29

Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.Qs. 76:7

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Qs..2: 177

Semoga bermanfaat bagi yang membaca dan yang mengamalkannya.
Semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk dan hidayah-Nya,
kepada saya sekeluarga,dan para pembaca semua, amin.

Subhaanaka-allaahum ma wa bihamdika, Asyhadu an-laailaahailla anta,
Astaghfiruka wa atuubu ilaika...
Wassalamualaikum wr. wb.
Sukarman.


dikutip dari syiar islam .com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar